Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Agustus 2013 -
Baca:  1 Korintus 3:1-9
"Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal 
itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara 
manusiawi?"  1 Korintus 3:3b
Bukankah kita sering mendengar ada orang Kristen yang berkata bahwa 
gerejanyalah yang paling besar dan penuh urapan Tuhan, atau gereja A 
jemaatnya ribuaan, itu tandanya diberkati Tuhan, sedangkan gereja B 
jemaatnya sedikit, berarti tidak ada lawatan Tuhan.  Ada pula jemaat 
yang begitu fanatik terhadap hamba Tuhan tertentu dan tidak suka dengan 
yang lainnya.  Ini adalah tanda bahwa perpecahan sedang terjadi di 
antara anak-anak Tuhan, dan terjadi di dalam gereja, bukan di luar 
gereja.
     Jika di dalam gereja sendiri terjadi banyak perselisihan dan 
perpecahan, bagaimana mungkin bisa menjadi berkat atau kesaksian yang 
baik bagi orang-orang di luar sana?  Oleh karena itu rasul Paulus 
menegur dan mengingatkan jemaat di Korintus dengan penuh kasih agar 
mereka menyadari akan hal ini, dan segera membereskan permasalahan yang 
ada.  Ia mengajak jemaat untuk bersatu, saling mengasihi, saling 
memperhatikan satu sama lain sebagai keluarga besar Kerajaan Allah.  
Kita harus menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang terutama dan pusat dari 
segala ibadah dan pelayanan yang kita lakukan.  Tidak ada pembicara, 
hamba Tuhan atau pemimpin gereja yang dapat menggantikan posisi Tuhan;  
tidak ada golongan Apolos, Paulus, Kefas atau yang lainnya.  "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan 
segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian 
pula Kristus."  (1 Korintus 12:12).  Jadi di dalam Kristus  "...kamu
 bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari 
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah."  (Efesus 2:19).
http://doblelol.com/uploads/6/funny-dress-games.jp
     Meski menjadi hamba Tuhan yang berhasil dan diurapi Tuhan, Paulus 
menolak dikultuskan dan diidolakan.  Yang layak untuk ditinggikan dan 
diagungkan dalam hidup orang percaya hanyalah Tuhan Yesus saja, bukan 
manusia.  Jika tidak, perpecahan pasti akan terhadi dan tak 
terhindarkan!  Selama masih ada perselisihan, benci, marah, akar pahit, 
dendam, iri hati, kita masih hidup sebagai manusia duniawi.
Mari kita bersatu hati untuk melayani Tuhan dan memberitakan InjilNya, supaya nama Tuhan dipermuliakan melalui gereja-Nya!
Categories: 
