PERCAYA MESKIPUN TIDAK MELIHAT
Yoh 20 : 26-29

   Sepintas membaca judul atau tema ini akan menggugah setiap pribadi untuk mengenal dan memahami sikap percayanya kepada Allah.
   Lain halnya bagi kita orang percaya. judul ini merupakan ajaran Tuhan Yesus yang sangat bermanfaat dalam kehidupan rohani kita. Dari kiash perjalanan Tuhan Yesus setelah kebangkitanNya dan sebelum Ia naik ke sorga adalah meyakinkan semua orang dengan cara menampakan diriNya kepada murid-muridNya dan banyak orang. Peristiwa yang Tuhab Yesus lakukan untuk meyakinkan bahwa Ia benar-benar telah bangkit kepada salah seorang muridNya yang bernama Tomas. Yesus meminta Tomas untuk melihat dan mecucukkan jarinya kedalam bekas paku. Hal ini Tuhan Yesus lakukan atas pernyataan Tomas yang mengatakan bahwa "sebelum aku melihat bekas paku pada tenganNya dan sebelum aku mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya" (Yoh. 20:25b). Lebih lanjut Alkitab menjelaskan bahwa Tomas akhirnya percaya dengan mengatakan "ya Tuhanku, ya Allahku".
   Dari pengajaran Tuhan Yesus ini kita dapa mengenal beberapa kebenaran mengapa kita tetap percaya meskipun tidak melihat untuk kita terapkan dalam diri kita, antara lain:
  1. Yesus adalah Allah. Kita tidak meragukan bahwa Yesus adalah Allah yang menjelmakan diriNya menjadi manusia. Dia adalah pribadi yang selalu mengatakan benar apabila benar dan salah apabila salah, Dia adalah pribadi konsisten terhadap perkataanNya.
  2. Kita adalah pemenang bahkan lebih dari pemenang. Sebelum seseorang menjadi pemenang dalam sebuah pertandingan, ia terlebih dahulu yakin dan percaya bahwa ia berhak dan layak memperoleh atau memiliki semua hadiah yang akan diperebutkan atau dipertandingkan. Seorang pemenang terlebih dahulu percaya baru melihat hasilnya. Dengan sikap percaya ini seseorang berupaya melakukan dahulu apa yang bisa dia lakukan baru melihat hasil dari apa yang telah dia lakukan. Tuhan Yesus menghendaki setiap kita untuk melakukan kehendahNya baru melihat KuasaNya atas setiap kehendakNya yang telah kita lakukan.
  3. Setiap janjNya pasti digenapi. Tidak sedikit orang percaya mengalami kemerosotan iman dan meragukan janji-janji Allah.  Hal ini disebabkan karena mereka lebih mengutamakan bukti daripada percaya terhadap janji-janji Allah. Mereka lebih mengutamakan mujizat daripada percaya kepada sumber mujizat, sehingga apabila mujizat ada barulah mereka percaya kepada Allah. Allah mengingatkan kita bahwa bukannya Allah lalai menepati janjiNya (2 Petr. 3:9). Marilah kita percaya terhadap janji Allah meskipun janji-janjiNya tersebut belum kita lihat atau memiliknya. Tuhan Yesus memberkati.
Percaya baru melihat bukti merupakan sikap 
yang dikehendaki Allah dalam kehidupan kita 

di sadur dari Anggur Baru

Categories:

Leave a Reply